Faedah kedua Dauroh “Sudah Saatnya Kita Kembali” oleh al-Ustadz Syafiq Basalamah, 25 Shafar 1435H, di Kediri

Bismillaah,

Taukah kau, Ibumu tidak butuh dalil-dalilmu.. Ibumu hanya butuh akhlaq lembutmu.. !

Bencana besar yang kerap menyerang setiap anak adalah perilaku buruknya kepada orangtuanya, terlebih kepada Ibunya yang melahirkannya, bahkan Allaah memuliakan Ibu 3x lebih banyak dari seorang Ayah. Jika yang melakukan demikian adalah anak yang jauh dari ‘ilmu agama, yang setiap hari hanya membuang waktu sia-sia, maka sudah menjadi “lumrah” baginya dosa yang ia lakukan. Namun, bagaimana jika yang melakukan adalah seorang anak yang setiap hari ia dekat dengan majelis ‘ilmu ? Wallaahi, ini adalah bencana yang hebat.

(Faedah kedua Dauroh “Sudah Saatnya Kita Kembali” oleh al-Ustadz Syafiq Basalamah, 25 Shafar 1435H, di Kediri)

Tambahan :

Mungkin ada seorang anak yang hapal betul dalil-dalil hadits, fatwa, firman Allaah sehingga ia mampu melontarkan semuanya kepada Ibunya, tanpa disertai bumbu akhlaq yang lembut.

Bu, yang ini – itu – anu pokoknya haram hukumnya ada di rumah ini. Titik. Gak pake koma. Apalagi tanda tanya. Okesippp.”

SubhaanAllaah, sesungguhnya kemuliaan akhlak itu terwujud dengan memberikan apa yang dipunyai kepada orang lain, menahan diri sehingga tidak menyakiti, dan menghadapi gangguan atau tekanan dengan penuh kesabaran. Hal itu akan bisa digapai dengan membersihkan jiwa dari sifat-sifat rendah lagi tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji. 

Nasehat dari Abu Mushlih Ari Wahyudi, dalam tulisan beliau “Kiat Menggapai Akhlak Mulia”, simpul kemuliaan akhlak itu adalah :

kamu tetap menyambung hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, memberikan kebaikan kepada orang yang tidak mau berbuat baik kepadamu, dan memaafkan kesalahan orang lain yang menzalimi dirimu.

Allaahu A’lam.

 

Faedah sebelumnya disini

Leave a comment